Sepertinya normal bagi seorang karyawan (yang sudah enak terima gaji tiap bulannya) mengalami kebingungan dan ketakutan saat ingin merintis usaha sendiri. Itupun saya alami. Dan kasus seperti itupun sering saya baca di beberapa milis dan rubrik konsultasi bisnis.
Banyak yang menyarankan untuk langsung terjun saja, langsung nyebur saja. Bahasa keren-nya langsung take action saja. Lha gimana mau langsung terjun kalau masih bingung dan takut? Mungkin bisa, bagi yang punya jiwa petualang. Tapi bagaimana bagi yang sudah terbiasa cari aman dan kenyamanan?
Mengatasi rasa bingung dan takut memang gampang-gampang susah. Kalau mau mencari teknik yang paten sudah banyak sekali ditemukan. Misalnya NLP, hypnoterapi, psycho cybernetic, teknik affirmasi, dll
Saya tidak bermaksud membahas teknik-teknik diatas. Saya cuma ingin berbagi pengalaman saya bagaimana saya yang semula takut dan ragu-ragu memulai bisnis, bisa menjadi berani memulainya.
Seperti yang pernah saya ceritakan sebelumnya. Ide atau keingingan untuk mempunyai usaha sendiri sudah lama muncul. Dan ide jenis usaha yang ingin dicoba pun banyak bermunculan. Dari usaha RM Padang, Pakan Ternak, Voucher HP, ambil franchise dll, semuanya hanya ide dan tidak juga terlaksana. Dan sayapun mendapat julukan NATO (No Action Talk Only).
Sampai kemudian saya coba merefleksikan masa lalu saya. Dulu, tidak terbayang bagi saya untuk bisa kuliah, karena kehidupan keluarga yang pas-pasan. Tapi alhamdulillah saya bisa kuliah di salah satu perguruan tinggi favorit dengan bea siswa. Dulu saya merasa nggak mungkin punya rumah sendiri di sekitar Jabotabek. Dan Alhamdulillah saya bisa membelinya, walaupun akhirnya harus saya jual lagi. Dan masih banyak kejadian yang semula saya anggap tidak mungkin, bisa menjadi kenyataan.
Belajar dari pengalaman itulah saya coba terapkan untuk mewujudkan keinginan saya untuk punya usaha sendiri.
Segalanya berawal dari PIKIRAN dan MENTAL. Itulah yang saya temukan dari perjalanan hidup saya. Pada saat saya ingin kuliah, maka setiap hari pikiran saya isi dengan segala hal tentang kuliah : memilih-milih universitas, jurusan pilihan, bea siswa, berdoa agar bisa kuliah dll. Begitu juga ketika ingin punya rumah, setiap hari baca iklan rumah, datang ke pameran perumahan, kumpulin brosur real estate dll.
Dengan mengawali dari PIKIRAN maka tindakan berikutnya akan terarah menuju terwujudnya keinginan. Cepat atau lambat, kita akan menemukan jalan yang akan mendekatkan pada tujuan. Dan puncaknya kita akan mendapatkan momentum untuk mewujudkan impian kita.
Saya juga sering membaca buku-buku motivasi. Dan ternyata jalan yang saya tempuh, cocok / mirip / persis dengan resep-resep atau jurus-jurus yang ditawarkan dalam buku-buku tersebut. Yaitu diawali dengan mengubah pikiran dan selanjutnya keyakinan-pun ikut berubah, tindakan kitapun berubah, sampai akhirnya “nasib” kita berubah.
Mungkin ini merupakan salah satu hukum alam. Artinya siapapun akan mendapatkan AKIBAT yang sama kalau memiliki SEBAB-SEBAB yang sama (atau Hukum SEBAB-AKIBAT).
Demikian pula ketika saya ingin punya usaha / bisnis sendiri. Awalnya saya tidak konsisten untuk terus memikirkan tentang buka usaha sendiri. Sehingga pikiran melompat-lompat. Kadang pingin punya RM Padang, kadang pingin buka warnet, kadang pingin ikutan jualan burger dll. Dan lebih seringnya sich LUPA dan tidak memikirkan untuk buka usaha sendiri, malah keasyikan dengan pekerjaan di kantor.
Kemudian ketika saya berkomitmen untuk segera punya usaha sendiri, saya coba terapkan pola yang sama seperti diatas. Pikiran difokuskan tentang bagaimana memulai usaha. Buku-buku kewirahusahaan kembali saya baca, sering-sering browsing artikel tentang enterpreneurship, ikut milis bisnis, ngobrol dengan teman yang sudah punya usaha, pulang-pergi ke kantor tengak-tengok usaha orang lain, melihat-lihat peluang, dll.
Dari bangun tidur sampai tidur lagi yang dipikirkan : bagaimana memulai usaha dan usaha apa yang bisa segera dijalankan. Bahkan kalau perlu mimpi-pun tentang memiliki usaha sendiri.
Akhirnya momentum yang diinginkan-pun datang. Saat diskusi dengan istri untuk buka usaha penjualan jilbab dan keputusan diambil dengan bulat, maka selanjutnya momentum-momentum yang lainpun bergulir. Dan hampir-hampir tidak percaya, usaha yang saya inginkan bisa terwujud dan mulai berjalan pada tanggal 14 September 2006.
Saya sangat suka dengan istilah yang digunakan dalam sebuah buku motivasi, bahwa tindakan yang diambil dengan model tersebut sering diistilahkan dengan “Inspired Action“. Yaitu tindakan-tindakan yang didasarkan pada inspirasi (buah dari kerja pikiran) tidak semata-mata didasarkan pada keinginan dan ikut-ikutan trend. Sebab inspirasi biasanya akan datang ketika kita sering memikirkan tentang suatu solusi.
Nah bagi yang saat ini masih bingung, ragu-ragu, dan takut untuk memulai usaha, mulailah benahi pikiran dan mentalnya. InsyaAlloh cepat atau lambat akan sampai saatnya anda memiliki usaha sendiri. Usahakan dapatkan inspired action tersebut.
Kesimpulannya : Ubahlah pikiran maka segalanya akan berubah.