Isu lingkungan saat ini telah menjadi isu global. Upaya melestarikan lingkungan telah menjadi suatu gerakan bersama yang dilakukan oleh masyarakat internasional. Salah satu upaya untuk menjaga lingkungan adalah mengkaitkan isu tersebut terhadap produk-produk yang dihasilkan oleh pabrik.
Banyak negara yang telah mengkaitkan isu lingkungan sebagai persyaratan bagi beredarnya beragam produk di negara tersebut. Produk yang tidak berwawasan lingkungan atau bahkan mencemari lingkungan kini mulai ditinggalkan konsumen. Dengan kesadaran yang tinggi terhadap pelestarian lingkungan, masyarakat konsumen lebih menyukai produk-produk yang berwawasan lingkungan.
Kondisi ini telah dirasakan oleh PT Tirta Marta. Setelah berhasil dengan produk Oxium, sejenis aditif yang dapat mengurai plastic dalam kurun waktu hanya 2 tahun. Perusahaan kembali membuat gebrakan yang fantastis yaitu menciptakan plastik yang mampu terurai hanya dalam hitungan bulan saja.
Ecoplas, nama produk yang dihasilkan perusahaan. Produk ini dimunculkan ke pasaran setelah melalui serangkaian ujicoba dengan menggunakan bahan baku dari hasil pertanian, yakni singkong.
Plastik ecoplas atau dikenal juga sebagai plastik biobag tersebut lebih mudah terurai oleh tanah hanya dalam kurun waktu enam bulan hingga lima tahun untuk menguraikannya.Cepat atau lambatnya plastik ecoplas akan terurai tergantung dari kandungan mikro organisme yang ada pada tanah itu sendiri. Kalau tanahnya subur, ya dalam enam bulan sudah hancur.
Kebijakan PT Tirta Marta untuk membuat produk plastikecoplas antara lain didasarkan pada banyaknya produk-produk kantong plastik yang tidak berwawasan lingkungan sehingga menimbulkan dampak negatif bagi kehidupan mahluk di Bumi ini. Misalnya saja seluruh kantong plastik yang kita gunakan berakhir menjadi sampah.
Dibutuhkan waktu 500-1000 tahun agar plastik terurai oleh tanah. Artinya, kantong plastik yang kita gunakaan saat ini masih akan ada pada tahun 2500 Saat terurai, partikel-partikel plastik akan mencemari tanah dan air tanah.Jika dibakar, sampah plastik akan menghasilkan zat dioksin, yang jika dihirup sangat berbahaya bagi kesehatan.
Dengan berkaca pada kondisi di atas serta makin besarnya tuntutan konsumen bagi penggunaan produk berwawasan lingkungan, membuat perusahaan melakukan inovasi untuk menghasilkan sebuah produk yang seringkali digunakan dalam kehidupan sehari-hari namun berwawasan lingkungan.
Akhirnya lahirnya produk platik bernamaecoplas. Produk inovasi sekaligus mahakarya anak bangsa ini terbuat dari bahan dasar singkong (tapioka) atau cassava. Setelah melewati penelitian dan pengembangan, makanan umbi-umbian yang sangat melimpah di Indonesia itu terbukti efektif untuk dijadikan bahan dasar plastik ramah lingkungan.
Produk yang baru dirilis kepasaran pada tahun 2009 tersebut ternyata langsung mendapat apresiasi dan order yang lumayan dan mayoritas dari konsumen didalam maupun luar negeri.
Sejumlah perusahaan ternama di dalam dan luar negeri Perusahaan ternama telah menggunakanecoplas sebagai kantung plastik bagi produk-produk yang dijual atau dihasilkannya.
Memang, ecoplas bukanlah satu-satunya produk ramah lingkungan yang berasal dari hasil pertanian. Di Amerika Serikat, juga terdapat perusahaan besar yang memproduksi plastik dari bahan baku jagung. Namun harga jual produk yang mereka tawarkan itu jauh lebih mahal.
Sebagai perbandingan, harga jual pastik dari bahan jagung berkisar 400 % diatas harga plastik biasa, Sementara harga produk ecoplas, hanya 20-30 % diatas harga plastik normal.
Dengan keunggulan yang dimilikinya itu, PT Tirta Marta optimis produknya akan terus mendapat tempat di kalangan konsumen baik di dalam negeri maupun konsumen luar negeri.Hal itu sudah mulai terlihat.
Lewat keikutsertaan dalam pameranpameran di luar negeri, beberapa perusahaan ternama di Amerika dan Singapura seperti Polo, Ralph Lauren, Raoul serta Mall of Amerika dan beberapa perusahaan asing lain kerap mengorder produk ecoplas secara rutin.
Begitu juga di dalam negeri. Beberapa hotel dan produsen kosmetik serta sebuah mal ternama telah menjadi pelanggan tetap perusahaan yang memperoleh sertifikat ISO 9001:2000 ini untuk segmen di pasar lokal.
Hingga saat ini, kegiatan pemenuhan pesanan tetap berjalan lancar dan kegiatan produksi ecoplas tidak mengalami gangguan karena bahanbakuutama pembuatan produk tersebut, yakni singkong, mudah didapat perusahaan dari petani di dalam negeri.
Peningkatan kegiatan produksi ecoplas juga berpeluang meningkatkan taraf hidup petani.Pasalnya, dengan banyaknya kebutuhan akan singkong bagi pembuatan ecoplas, maka petani singkong tidak akan khawatir lagi kalau hasil panen singkongnya tidak laku.