Rabu, 07 November 2012
Bisnis Batik Allussan
03.29
konsultan
mengingat pentingnya usaha pelestarian lingkungan, waktu ini banyak industri, baik yang berkala besar atau skala industri kecil serta menengah ( ikm ) yang mengupayakan untuk membuat perubahan aktivitas produksinya gunakan bahanbahan yang ramah lingkungan serta tidak mengundang limbah beresiko
akan tetapi untuk sri lestari, pemilik industri batik allussan, usaha pelestarian lingkungan telah diterapkannya sejak dia mulai buka industri batiknya di th. 2005. perihal itu di jalankannya dengan cuma memakai pewarna alam didalam aktivitas pewarnaan serta pembuatan motif batiknya.
didalam perihal pewarnaan, kami tetap melaksanakannya dengan primitif, ” tutur sri lestari. dari rumahnya yang berlokasi di jodag rt. 02 rw. 11 sumberadi, mlati, sleman, yogyakarta, sri dengan dibantu oleh masyarakat sekitarnya menekuni aktivitas produksi dengan beberapa bahan dari alam. menurut dia, beberapa besar product batik allussan dibikin gunakan beberapa bahan dari alam didalam sistem pewarnaannya.
pemanfaatan pewarna alam dikerjakan gara-gara sri tidak akan mencemari lingkungan area usahanya dengan limbah beracun serta beresiko. tidak cuman itu, di tempat area tinggalnya juga banyak ada tanaman atau bahan yang dapat dipakai untuk mewarnai serta buat motif batiknya.
dengan umum, pewarna alam yang banyak dipakai sri didalam pembuatan batik allussan merupakan kunyit serta sekam. sistem pemanfaatannya lalu cukup simple. contohnya, untuk sistem pewarnaan gunakan pewarna alam bersifat sekam, langkah pertama yang dikerjakan sri yaitu menyediakan abu sekam banyak 2 karung ukuran 40 kg. abu sekam tersebut sesudah itu diayak serta hasil ayakan itu dimasukkan ke didalam ember memuat air banyak 20 liter.
kain yang pingin diwarnai selanjutnya dimasukkan ke didalam ember memuat campuran abu sekam serta air itu. celupkan serta angkat kain itu dari ember. kerjakan perihal ini berulang-ulang sampai warna kain beralih ikuti warna campuran air di ember. sesudah itu, rendam kain tersebut didalam ember yang tetap memuat campuran air serta sekam sepanjang tiga hari.
sesudah itu, langkah lalu yaitu melakukan fiksasi pada kain yang udah direndam didalam air sekam tersebut. untuk fiksasinya, saya memakai tawas, tutur sri. hasil dari sistem pewarnaan gunakan pewarna alam sekam, ungkap sri cukup baik. warna kain tampak eksotis serta tidak alami pergantian walau telah dites melewati pencucian beberapa kali. pemanfaatan bahan dari alam juga dikerjakan didalam pembuatan motif batik. untuk buat motif batik, sri memakai bahan baku dari alam layaknya gondorukem.
seumpama limbah industri yang berasal berbahan kimia cuma membuahkan bahan beresiko serta beracun yang ditakuti penduduk, limbah dari sistem pewarnaan gunakan bahan dari alam didalam sistem pembuatan batik allussan justru disenangi masyarakat. alasannya, limbah dari sistem pewarnaan gunakan sekam bisa dipakai sebagai kompos didalam aktivitas budidaya pertanian masyarakat setempat. tidak cuman pemanfaatan pewarna alam, batik allussan juga mempunyai berlebihan tersendiri dengan pembuatan motif yang tidak terpaku pada pakem yang telah ada sepanjang ini.
motif yang dipakai didalam pembuatan batik allussan beberapa besar diinspirasi dari alam serta kehidupan penduduk. contohnya ada motif batik berkenaan wanita fresh, yang dinamai motif wanigar. sampai sekarang ini, telah ada 700 motif yang dihasilkan industri batik itu. kami juga dapat buat motif membaca pikiran calon konsumen makanya motif yang dihasilkan cocok dengan hasrat mereka, ujar sri. pemanfaatan pewarna alam dan keindahan motif yang dihasilkan, udah buat industri batik allussan demikian cepat dikenal penduduk. konsumen lalu jelas berdatangan.
didalam kurun waktu 6 th., sejak berdiri dengan resmi maret 2005 dari sesuatu desa di sleman, batik allussan waktu ini telah buka outlet di hotel-hotel tempat yogyakarta danjakarta yakni hotel santika yogyakarta, hotel melia purosani yogyakarta, hotel inna garuda, hotel santika slipi jakarta.
beberapa jenis batik yang dibikin oleh batik allussan juga telah beraneka, yakni batik bahan katun, sutra, busana lantas, serta kerajinan. walau telah masuk didalam batik kelas hotel, akan tetapi sri terus berikan peluang untuk penduduk umum untuk mempunyai product batik allussan. perihal itu tercermin dari harga jual product batik yang dipatok sri dari harga paling rendah sebesar rp 50. 000 sampai harga paling tinggi sebesar rp6, 5juta untuk sehelai kain batik dengan panjang 2, 5 mtr.. menurut sri, teristimewa untuk kain batik allussan dengan harga rp 6, 5 juta, didalam 1bulan dapat jual empat buah serta beberapa besaradalah konsumen asing dari beraneka negara.